Nama
: Ji’is (I1B018085)
Jurusan
: Keperawatan UNSOED
Refleksi
Essay
“Kunjungan Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman”
1. Deskripsi
Pada
Senin, 08 Oktober 2018 lalu, saya berkunjung ke Museum Panglima Besar TNI
Jenderal Soedirman yang letaknya di Kabupaten Banyumas. Kungungan ini merupakan
serangkaian tugas kuliah yang diampuh oleh pak Ns. Asep Iskandar, S. Kep., M.
Kep., Sp. Kom. Saya bersama teman sekelas kelas reguler dan ahli jenjang menuju
Monumen sekitar jam 9.30 WIB dari kampus Keperawatan Universita Jenderal
Soedirman (UNSOED) kami berangkat mengunakan sepeda motor. Sesampai di Museum
kami menunggu sejenak diluar sementara pak ketua dan dosen berbicara dengan
petugas dan akhirnya kami masuk semua tanpa di bagi menjadi dua kloter. Momen
terakhir dalam Museum Kami berpoto bersama depan patung kuda Jenderal
Soedirman.
Setelah
itu kami keluar dan melanjutkan bermain game yang dibuat oleh kelompok 4 yaitu
game Kereta Balon dan game Angkah Kelipatan Tujuh. Untuk game Kereta Balon setiap
kelompok 5 orang, peraturannya balon berada di depan leher sambil berjalan
menuju garis Finish dan tangan tidak boleh memegang balon tersebut. kemudian
untuk game Angkah Kelipatan Tujuh peraturannya semua anggota membuat lingkaran
besar kemudian beritung mulai dari satu dan setiap kelipatan 7 harus tepuk
tangan sambil bilang “Wow”, dan yang salah harus cabut undi ada yang nyanyi Indonesia
Raya, Balonku dengan vokal O dll. setelah gamenya selesai kemudian saat panitia
game mengumumkan pemenangnya dan kelompok yang juga tetap dapat hadiah permen
termasuk kelompok saya yaitu, kelompok 2 dari awal tidak pernah menang. Kemudia
rangkaian acara paling terakhir di Pangsar
yaitu makan kebetulan kelompok saya yang bertugas dalam bidang Konsumsi
Dan Transportasi. Setelah makan dan sebagainya pulang ke kampus.
2. Perasaan
Perasaan
saya ketika itu sangat senang dan bangga, mulai dari saat dosen membicarakan
akan diadakan suatu projek yaitu mengunjungi Museum Pangsar Jenderal
Soedirman disitu saya sudah mulai penasaran.
kemudian pada saat keberangkat kami dibagi menjadi tiga kloter. Kloter pertama
kelompok 1 dan 2 di berangkatkan pertama kali dan saya sebagai anggota kelompok
2 karena saya nebeng sama teman yang harusnya berangkat pada kloter pertama
menjadi paling terakhir karena teman yang saya tebengi adalah anggota kelompok
terakhir yaitu kelompok 2, selang lima menit setelah keberangkatan kloter
pertama kini giliran kloter kedua yaitu, kelompok 3 dan 4, selanjutnya disusul
oleh rombongan saya yaitu rombongan terakhir.
Setelah
sampai di Museum karena saya berasal dari
luar Jawa dan baru pertama kalinya bagi saya menginjakkan kaki di monumen
Jenderal Soedirman tersebut saya sangat
bangga. Disitu saya banyak belajar tentang sejarah-sejarah Jenderal Soedirman
mulai dari waktu kecilnya hinggalah wafatnya beliau yang di jelaskan oleh
pemandu wisata dan kemudian kami berkeliling dari bawah sampai atas melihat
sendiri gambaran sejarah Jenderal Sodirman, dimana yang namanya adalah tempatku
menimbah ilmu sekarang. Jenderal Soedirman bukanlah keturunan diraja dan bukan
pula keturunan kaya namun beliau hanyalah keturunan dari keluarga sederhana
yang mempunyai nilai juang yang tinggi untuk negeri ini. Walaupun dalam keadaan
sakit dan hidup dengan satu paru-paru namun semangatnya tidak pernah luntur,
kata-kata yang membuat ornag-orang terharu yaitu saat beliau mengucapkan “Yang
sakit itu Soedirman, Panglima besar tidak pernah sakit”. Beliau dalah sosok
pemimpin yang memiliki pribadi yang tangguh, berani, peduli, cerdas dan jujur.
3. Evaluasi
Kunjungan
Pangsar (Panglima Besar) ini cukup bagus dan menyenangkan. Karena dengan
kegiatan ini khususnya bagi saya sandiri banyak belajar hal-hal baru mulai dari
sejarah-sejarah Jenderal soedirman sampai dengan projek yang dipertanggung jawabkan
oleh kolompok saya. Banyak manfaat yang saya dapatkan salah satunya dapat
mendengar langsung dari pemandu wisata tentang perjalanan hidup Jenderal
Soedirman Mulai beliau lahir hingga menjadi seorang Jenderal. Karakter yang
harus ditiru oleh generasi-generasi mudah sekarang ini termasuk saya sendiri
adalah karakter Jenderal Soedirman yaitu, tangguh, berani, peduli, cerdas,
jujur dan banyak lagi yang dapat diteladani dari beliau.
4. Analisis
Melaui
kunjungan ini saya mendapatkan banyak manfaat salah satunya sebagai motivasi
bagi saya agar tetap semangat dan tambah
semangat untuk terus belajar. Karena Universitas Jenderal Soedirman adalah
universitasku saya sebagai mahasiswa atau anggota Jenderal Soedirman sebagai
generasi mudah yang akan membawa bangsa ini kearah yang lebih baik sebisa
mungkin harus bisa meneladani sifat-sifatnya.
5. Kesimpulan
Hasil
kunjungan ke Museum Pangsar (Panglima Besar) TNI Jenderal Soedirman ini
memberikan dampak yang cukup bagus untuk kami mahasiswa Keperawatan khususnya
bagi saya. Dimana kami samua mendatangi Museum Jenderak Soedirman dan
mendengarkan secara langsung tentang sejarah-sejarah Jenderal Soedirman.
Karakter yang dimilik Jenderal Soedirman ini sangat bagus di terapkan bagi
generasi-generasi mudah yang akan menjadi penerus bangsa dan membawa Indonesia
kearah yang lebih baik lagi, seperti tangguh, berani, peduli, cerdas dan jujur
yang harus dijunjung tinggi.
6. Rencana
ke Depan
Saya
ingin belajar untuk menjadi lebih baik lagi, dan semoga mampu menerapkan
karakter Jenderal Soedirman. Dan terus mengingat akan perjuangan Jenderal
Soedirman untuk kemerdekaan Indonesia.